Cari Blog Ini

Jumat, 15 April 2011

Bisnis Kuliner Memenangi Lomba Wirausaha


Dua pemenang utama Lomba Wanita Wirausaha BNI-Femina periode 2010/2011 mengembangkan bisnis kuliner. Sementara itu, tujuh pemenang lain dari tiga klasifikasi pemenang dan penerima penghargaan menjalankan ragam bisnis seperti pakaian anak, produk kerajinan, dan bisnis jasa.
Sembilan perempuan pebisnis dari Jakarta, Bogor, Surabaya, dan Bali ini dinilai layak menyabet penghargaan karena memenuhi lima kriteria. Wanita wirausaha berusia maksimal 40 tahun, diakui mampu mengembangkan bisnis dilihat dari segi orisinalitas produk, pemasaran, kapasitas produksi, potensi, dan pengembangan usaha, dengan kepedulian sosial dan lingkungan.
Lomba ini diikuti 387 peserta dan kebanyakan perempuan pebisnis yang bergerak di bidang fashion. Meski begitu, produk kuliner tetap menjadi juara lomba. Selain pengakuan berskala nasional, para entrepreneur perempuan pemenang lomba ini juga berhak menikmati sejumlah hadiah dan kesempatan berjejaring. Pasalnya, selain akan ditampilkan profilnya di majalah Femina, para pemenang juga berkesempatan direkomendasikan dalam ajang Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women. Dengan begitu, wanita wirausaha mampu melebarkan sayapnya lebih tinggi.
Inilah pemenang Lomba Wanita Wirausaha BNI-Femina 2010:
Pemenang I: Rakhma Sinseria (30), pemilik kedai kopi Coffee Toffee, Surabaya
Pemenang II: Chrysansia Chitra (26), pemilik roti khas Eropa, Chef's Kitchen, Jakarta
Pemenang III: Dinar Santoso (38), pemilik produk bedding untuk anak, Simply Idea, Jakarta
Pemenang penghargaan:
I. Intan Anggraeni (27), pemilik party organizer Dream Flavours, Jakarta
II. Ni Made Suthari Utari Dewi (35), pemilik busana anak Karusel, Bali
III. Oktavia Erydan (31), penerbit novel remaja Terrant Books, Jakarta
Penghargaan kategori khusus:
Green entrepreneur: Irene Holle (36), PT Recycle Indonesia Utama Mandiri (Recyclindo), bisnis pengolahan sampah, Bogor
Social entrepreneur: Haneda Ananta (35) dan Endah Sutjihati (36), sulam perca Caremommies, Jakarta
Pemanfaatan potensi lokal: Myna Arifin (40), tas gadget materi lokal Taqilla, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar